Sejarah Kota Batu dan Profilnya - Batu, secara resmi Kota Batu (Indonesia: Kota Batu, Jawa) adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur Indonesia, sekitar 20 km ke arah barat laut Malang. Sebelumnya, itu adalah bagian dari Kabupaten Malang, tetapi pada tahun 2001 , Batu menjadi kota mandiri yang disahkan oleh Undang-Undang Nomor 11 tahun 2001, ketika kota itu menjadi kota mandiri dengan walikota dan dewannya sendiri.
Dengan populasi 190.000 orang, itu terletak di lereng selatan Gunung Welirang. Penduduknya sebagian besar terdiri dari Jawa. Kota ini dulunya merupakan tempat rekreasi bagi para perwira kolonial Belanda di daerah kolonial Belanda (sebelum 1945). Batu berarti "rock" dalam bahasa Indonesia.
Kota Batu terletak di lereng beberapa gunung. Yang paling menonjol adalah Gunung Anjasmoro (2,277 m), Gunung Arjuno (3.339 m), Gunung Welirang (3.156 m), Gunung Banyak (1.306 m), Gunung Kawi (2.551 m), Gunung Panderman (2.045 m), Gunung Semeru (3.676) m), dan Gunung Wukir (335 m).
Batu di daerah pegunungan yang subur dikelilingi oleh lahan pertanian. Pada abad ke-19, pemerintah Hindia Belanda mengembangkan Batu sebagai sebuah resor gunung. Fasilitas vila dan resort dibangun di Batu selama periode tersebut.
Kota ini dibagi menjadi Tiga kabupaten (kecamatan): Batu, Bumiaji, dan Junrejo. Kabupaten dibagi lagi menjadi 24 desa (kelurahan).
Nama Desa/Kelurahan adalah:
Kecamatan Batu: Ngaglik, Oro - Oro Ombo RO, Pesanggrahan, Sidomulyo, Sisir, Songgokerto, Sumberejo, Temas
Kecamatan Bumiaji: Bulukerto, Bumiaji, Giripurno, Gunungsari, Pandanrejo, Punten, Sumberbrantas, Sumbergondo, Tulungrejo
Kecamatan Junrejo: Beji, Dadaprejo, Junrejo, Mojorejo, Pendem, Tlekung, Torongrejo
Batu terkenal dengan daerah-daerah Pariwisata. Beberapa diantaranya adalah:
- Air Terjun Kuba Rondo
- Jatim Park (Jawa Timur Park): tempat untuk belajar dan bermain.
- Jatim Park 2
- Taman Eco-Green
- Museum Angkut
- Pasar Parkiran
- Paralayang
- Coban Pitu
- Selecta Pool and Garden
- BNS: Batu Night Spectacular
- Alun-Alun Batu
Ada hotel bergaya kolonial bersejarah, Kartika Wijaya, yang didirikan pada tahun 1891 oleh Sarkies Brothers, imigran Armenia terkemuka yang terkenal karena mendirikan jaringan hotel mewah di seluruh Asia Tenggara, terutama Hindia Belanda. Awalnya dibangun sebagai vila liburan untuk keluarga Sarkies dan kemudian diubah menjadi hotel.